Soal Beli Pertalite Pakai MyPertamina, Pengamat: Radiasi HP di SPBU Sangat Kecil
Sumber Foto : kumparan
Pertamina akan memulai uji coba sistem pembelian bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite dan solar dengan menggunakan aplikasi MyPertamina mulai 1 Juli 2022 mendatang.
Para pengguna BBM ini diharuskan untuk mendaftarkan diri di aplikasi MyPertamina. Meski demikian, aturan baru tersebut mengundang pertanyaan di masyarakat. Hal ini disebabkan sebelumnya pengguna BBM dilarang menggunakan ponsel (HP) di area SPBU.
Menanggapi hal ini Pengamat Telekomunikasi dari Institut Teknologi Bandung, Ridwan Efendi menyebutkan penggunaan handphone (HP) di SPBU sebetulnya masih kontroversi, menurutnya radiasi yang ditimbulkan oleh HP ketika sedang mengisi BBM sangatlah kecil.
“Penggunaan HP di SPBU sebetulnya di kalangan ahli masih ada kontroversi. Ditinjau dari sisi radiasi sebetulnya sangat kecil,” ujar Ridwan kepada kumparan, Selasa (29/6).
Menurutnya yang perlu dikhawatirkan adalah efek radiasi yang menyebabkan ionisasi sehingga memicu percikan api. Meski begitu, Ridwan menjelasakan hal itu berlaku di instalasi kilang minyak dan gas pada suatu zona tertentu menurutnya sama sekali tidak diizinkan perangkat yang bisa menyebabkan radiasi.
Senada dengan Ridwan, pengamat teknologi dari Getorade IT, Lucky menjelaskan bahwa penggunaan ponsel saat mengisi BBM menyebabkan kebakaran di SPBU itu hanya rumor tanpa pembuktian.
Menurut Lucky, sudah banyak penelitian soal ini, antara lain adalah pada tahun 1999 pernah ada yang mengeklaim sedang mengisi bahan bakar di SPBU, saat itu ia menerima telepon, kemudian terjadi kebakaran di SPBU.
“Tanpa ada penyelidikan lebih lanjut, akhirnya rumor ini menyebar, dan sinyal ponsel dituduh bisa membuat uap bahan bakar tersulut, sehingga terjadi kebakaran,” tambahnya.
Sementara itu, Adam Burgess Professor of Risk Research dari Universitas Kent, menyelidiki 243 peristiwa kebakaran di SPBU berbagai belahan dunia yang terjadi dalam rentang 11 tahun dan tidak menemukan bukti.
“Bahkan team Mythbusters yang terkenal, mencoba mereplikasi kebakaran dengan membiarkan uap bahan bakar yang terkumpul dicoba disulut dengan ponsel yang menerima telepon, dan tidak terbukti,”
Atas hal tersebut Lucky mengatakan anggapan mengaktifkan ponsel bisa menyebabkan kebakaran masih belum terbukti.
0 Comments