Mereka yang Akhirnya Kepincut Wuling Almaz RS, Gara-gara ADAS sampai Jatuh Cinta Pandangan Pertama
Sumber Foto : otosia.com
OtohHype - Kala itu, di venue Indonesia International Motor Show (IIMS) 2022, lalu lalang pengunjung nampak belum begitu ramai. Tapi hiruk pikuk booth terdengar nyaring sana-sini.
Tim Otosia.com sempat menyisir beberapa jejeran booth di sana dan menemukan satu yang menarik perhatian. Ada sosok SUV yang lama kita kenal. Tapi auranya masih saja penuh godaan.
Tak lain adalah Wuling Almaz RS, SUV yang sejak Maret 2021 lalu mengaspal ke Indonesia dengan sejuta ciri khas eksklusifitasnya.
Sumber Foto : otosia.com
Saking bedanya dengan yang lain, rasanya fitur-fitur Almaz RS 'terlalu' melimpah untuk kelas mobil Rp350 jutaan.
Bagaimana tidak, Almaz bisa dibilang jadi pelopor soal SUV pintar di kelas harganya. Saat pertama dirilis, seri RS gempar dengan fitur safety ADAS (Advance Driver Assistance), WISE dan juga banyak sekali inovasi lainnya.
ADAS sendiri punya empat kategori, antara lain Adaptive Cruise, Lane Recognition, Safe Distance & Braking dan Vehicle Positioning yang intinya bertujuan menyelamatkan si pengguna.
Belum lagi ia sudah punya Front Side Airbags. Lalu kalau mau mundur, 360 derajat kameranya bisa memantau setiap rintangan di sekitar mobil. Karena head unit-nya lapang, visibilitasnya makin jelas dan gampang untuk menutak-atik posisi mobil.
Ketika darurat, tidak jarang pengemudi lupa menghidupkan lampu hazard sebagai tanda bahaya untuk kendaraan di belakangnya. Inilah salah satu penyebab pengendara yang sedang mengekor jadi kurang waspada dan kaget bila mobil di depannya melakukan hard-braking.
Di situlah ESS (Emergency Stop Signal) bekerja. Fitur keselamatan ini akan mengaktifkan hazard seketika saat mobil direm mendadak sehingga kendaraan di belakang bisa mengatisipasi tabrakan.
Sumber Foto : Dream.co.id
Soal kabin, pegangan setir Almaz RS sudah pasti enak dan berasa punya mobil mahal berkat balutan kulit. Dari belakang setir, kondisi mobil terpantau secara detail dan menyenangkan dengan 7" LED Multi-Instrument Display.
WISE (Wuling Interconnected Smart Ecosystem) tak kalah menarik. Seperti namanya, fitur ini memang dimaksudkan untuk membuat ekosistem sendiri antara pengguna dan mobil kesayangannya melalui jarigan internet. Dengan begitu, mobil akan kian memahami pengguna, pun pengguna tidak akan susah mengoperasikan mobilnya.
Dalam sistem WISE itu terdapat Internet Car. Ini yang bikin naik mobil serasa Android berjalan karena semua fasilitas berbau internet bisa disantap pada head unit mobil, contohnya Online Navigation, Online Music, dan Internet Messaging App. Enaknya lagi, ada perintah suara Wuling Indonesian Command (WIND) yang enggak mewajibkan penggunanya fasih Bahasa Inggris; cukup 'halo Wuling' saja.
Tak usah beli mobil Rp500 jutaan ke atas atau bermimpi membeli Tesla kalau ingin head unit lapang dan serba canggih. Dari generasi sebelumnya pun Wuling Almaz sudah pamer 10.4" Smart Multimedia Wireless dengan Screen Cast.
Enaknya lagi, suara dalam kabin sangat kedap sehingga noise dari luar tereduksi dengan baik. Kalau lagi santai, musiknya sangat memanjakan berkat Audio System dukungan Infinity by Harman.
Pas siang yang sejuk dengan pemandangan indah, paling mantap kalau Panoramic Sunroof-nya dibuka. Rasanya berselimutkan langit memang beda!
Dari situlah, makanya banyak pengunjung IIMS yang penasaran, intip-intip isi kap mesin sampai elus-elus kualitas kabin.
Yang pasti, Almaz RS adalah sepintar-pintarnya SUV yang berjalan seperti 'robot' sekaligus asisten pribadi untuk mengerti segala kebutuhan penggunanya saat menyetir.
Akan tetapi, di balik itu, jangan lupa semua keunikan Almaz RS di atas masih sekadar data dan fakta. Ibarat makanan, ia belum dicicipi asam-manis-gurihnya oleh para penikmatnya. Pun belum ada testimoni rasaya.
Otosia.com akhirnya berselancar menggali lebih jauh kesan-kesan yang ditimbulkan setelah meminang Almaz RS. Kami pun berlabuh ke Komunitas Wuling Almaz Indonesia (WALI).
Sumber Foto : Wulling
Lantas, apa kata mereka?
Ve Naigi, pemilik Almaz RS Pro bercorak Candy White ini malah kepincut sejak pandangan pertama. Bermodal cinta yang menggebu-gebu, ia membeli sang pujaan hati tanpa perlu test drive lebih dahulu.
Dalam forum WALI, Selasa (23/11/2021), Ve Naigi membagikan kalau ia sangat suka dengan desain Almaz RS. Bermodal koneksi internet, Ve merangkum setiap kelebihannya dan bergegas ke dealer Wuling untuk membawa Almaz RS Pro pulang.
"Almaz RS Pro Candy White kesayangan dulu dibeli tanpa test drive, karena jatuh cinta pada pandangan pertama. Bermodal kepo join group, googling & liat YouTube untuk mengerti merek serta kekurangan dan kelebihan. Akhirnya ke dealer, bayar, bawa pulang nyetir perdana sambil senyum2 sendiri," ungkap Ve.
Begitu pun dengan Budi Harman. Pemilik Almaz dengan seri serupa Ve Naigi ini punya tanggapan yang tak jauh beda.
Pertama, ia berkomentar soal fitur. Tidak perlu dijelaskan lagi, Almaz RS memang paling realistis soal value for money.
"Featurenya beneran melimpah..pah...pah..dan bener2 berguna serta value for money banget deh," ujar Budi.
Kesempurnaan lain menurutnya ada pada material, baik interior mapun eksterior. Ia menyebutnya sebagai SUV yang melebihi ekspektasi.
"Material mobilnya dari eksterior maupun interior menurut saya bener-bener top banget! Untuk sekelas mobil medium SUV beneran berkualitas dan gak kaleng-kaleng deh, dan honestly speaking ini di luar ekspektasi saya, dan wajar penjualannya untuk Med SUV sekarang nomor wahid," imbuhnya.
Lalu faktor yang bikin betah adalah soal kenyamanan. Budi mengakui bila suspensinya sangat empuk dan bisa memanjakan driver atau pun penumpang.
Malah tersedianya ADAS sangat membantunya di jalan dan bekerja sangat baik.
Soal fitur yang tidak boleh diabaikan tentu saja panoramic sunroof Almaz RS yang rasanya enak banget buat jalan-jalan siang. Apalagi bila melewati hijaunya alam yang memaparkan hawa sejuk pepohonan.
"Sunroof dan moonroof nya yang super besar menjadi sensasi dan daya tarik tersendiri," tutup Budi.
Selanjutnya, giliran Gilang Kusmayadi yang ikut menyampaikan pengalamannya menggunakan Almaz. Gilang menyebutkan sempat membawa Almaz touring dari Tasik menuju Purwokerto lanjut ke Banjarnegara, Yogyakarta via Wonosobo, dan tembus Kepil, Purworejo.
Kondisi jalan yang ia lalui termasuk penuh tantangan, mulai naik-turun sampai rusak dan berbatu.
Ternyata, Gilang mendapatkan konsumsi bahan bakar yang cukup irit dengan perbandingan 1 : 15 km/l.
"Ketika isi bensin metode full to full ternyata dapat 1: 15 km/l dengan pertalite," ujar Gilang.
Baginya, catatan itu termasuk sangat irit untuk sekelas Almaz setelah ia membandingkanya dengan medium SUV lain buatan Jepang.
Pulang dari Yogya, Gilang mengarungi wilayah padat kemacetan Purworejo-Kebumen. Ia pun terpaksa mengambil rute memutar untuk kembali ke Tasik.
Bahkan dengan tantangan itu pun, Almaz masih mencatatkan konsumsi 1 : 12 km/l.
"Pulang dari Yogya via Purworejo-Kebumen macet parah terpaksa balik lewat Salaman-Tol Bawen-Kuningan-Jahim-Tasik konsumsi bbm masih dapat 1:12. Good job Almaz," tambahnya lagi.
Dari sini sebenarnya sudah bisa dicerna bila Almaz RS memang punya kesan beda dari yang lainnya. Ia tidak hanya menawarkan tapi berani membuktikan bahwa 'Drive Unlimited Way' memang benar adanya.
Sumber : otosia.com
0 Comments