Mengenal Land Rover Defender Diesel, Tampang Tua Tenaga Muda
Sumber Foto : torak
Ketika Defender pertama kali muncul, secara fisik tampilan mobil ini mirip dengan Series III yang digantikannya. Tapi dibalik tampangnya yang konvensional terdapat mobil serba baru dengan kemampuan yang tidak kalah dari pendahulunya.
Pada tahun 1991 PT Java Motors menambah varian Diesel dari Defender di Indonesia dengan mesin 2.500 cc Tdi turbodiesel yang mampu menghasilkan 107 hp. Untuk menguji ketangguhan mobil ini maka dilakukan pengujian dengan medan tangguh seperti jalanan berbatu, tanjakan dengan kemiringan 45 derajat hingga 50 derajat, sungai, jalan berpasir dan berlubang. Saat melewati ukuran batu atau gundukan tanah yang tidak landai atau membentuk 90 derajat dengan tinggi 30-50 cm. Saat ban depan sebelah kanan mulai menyentuh roda tersebut, roda merambah naik dan per spiral (keong) mulai memperpendek jarak sampai roda tersebut berdiri pada puncak batu.
Suspensi Defender mampu menghindari kemiringan mobil sampai posisi normal atau body mobil hampir tidak miring. Untuk mengatasi masalah yang kerap muncul di mobil jip saat roda kanan menginjak batu dan roda kiri pada posisi normal dimana biasanya roda kemudi tertarik ke satu sisi yang mengharuskan pengemudi untuk menahan setir agar roda tidak memutar atau membelok. Tetapi hal diatas tidak terjadi pada Defender berkat power steering dan suspensi pegas koil dan torsi yang dapat mengatasi kemiringan body hingga 40% dari posisi normal. Pada kondisi menanjak, Defender memiliki kemampuan yang cukup baik. Pada kemiringan 45 derajat, gigi normal masih dapat digunakan dan pedal gas tidak perlu diinjak dalam.
Tenaga mesin masih dapat mengatasi kemiringan 45 derajat dengan kecepatan sampai 10 km/jam. Dengan gas penuh maka mobil dapat mencapai 30 km/jam.Pada sudut 50 derajat di jalanan buruk dapat dilewati ketika memasuki posisi transfer gear low yang dapat terpantau lewat lampu indikator. Ketika gigi satu dipergunakan, maka tenaga mesin menjadi sangat responsif, bahkan tenaga mobil tidak berubah pada gigi 2, memang posisi transfer gear low tidak mengutamakan kecepatan tapi memberikan torsi yang cukup untuk menanjak. Pada jalanan menanjak dan berlumpur, roda depan tetap berputar dan roda belakang mendorong sehingga slip tidak begitu terasa.
Rem tangan berfungsi dengan baik dan mampu menahan mobil pada sudut kemiringan 40-50 derajat. Jika ingin melewati sungai, Defender sudah siap dengan penempatan turbo tinggi sejajar dengan cylinder head. Sistem listriknya juga dibuat tahan air sehingga mobil ini mampu melintasi sungai setinggi 1,30 meter atau setinggi lampu depan. Saat Defender turun ke sungai, penggunaan gigi transfer gear low kembali direkomendasikan untuk menghindari mobil terperosok, benturan-benturan batu di bawah air dapat dirasakan dan terkadang mobil bergeser mungkin karena melewati batu-batu berlumut yang licin. Pada jalanan pasir kering, Defender mampu melaju hingga 60 km/jam pada posisi transfer gear high, awalnya mobil terasa sedikit berat tetapi setelah mencapai kecepatan 40 km/jam, tarikan mobil mulai ringan.
Memasuki medan berpasir basah atau di pinggir pantai. Defender dapat melaju hingga 80 km/jam dengan mudah. Perpindahan gigi pada posisi transfer gear high memberi akselerasi yang cukup baik sehingga mobil mudah dipacu di jalanan pantai. Di jalan berlubang yang mencapai ketinggian setengah dari ban 16 inci, Defender mampu merayap dengan baik. Untuk melintasi lubang yang dalamnya hanya setengah roda, tidak perlu mengganti transfer gear namun jika dalam lubang terdapat air atau lumpur, baru digunakan transfer gear low.
Terakhir untuk melintasi jalanan lurus dalam kota tidak ditemukan banyak kesulitan. Walaupun memiliki bentuk yang besar, mobil ini bisa parkir dan bermanuver dengan mudah berkat power steering. Masuk ke jalan tol, Defender terasa nyaman dan stabil, akselerasi nya hampir sama dengan mesin bensin. Pada gigi 4 mesin masih bisa menghasilkan tenaga yang cukup baik sehingga pada saat tanjakan kita cukup tancap gas saja.
0 Comments