Kenaikan Harga BBM Bersubsidi Pertalite dan Solar, Ini 3 Penyebabnya

Kenaikan Harga BBM Bersubsidi Pertalite dan Solar, Ini 3 Penyebabnya

Sumber Foto : Ilustrasi kelangkaan solar. ANTARA/Iggoy el Fitra

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo akan mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi pada pekan ini.

BBM bersubsidi yang dikabarkan akan naik harga adalah Pertalite dan Solar. Sinyal kenaikan harga BBM ini mencuat setelah beban subsidi BBM dan kompensasi energi dalam APBN 2022 membengkak hingga Rp 502 triliun.

Tidak hanya masalah bengkaknya subsidi BBM, ada beberapa potensi penyebab lain yang bisa membuat harga BBM naik. Berikut tiga potensi penyebab kenaikan harga BBM subsidi Pertalite dan Solar:

1. Harga Minyak Mentah Indonesia Tinggi
Dikutip dari Antara hari ini, Senin, 22 Agustus 2022, Pertamina telah menaikkan harga BBM komersial, yakni Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan penyebab kenaikan harga tersebut adalah harga rata-rata minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) masih tinggi.

Irto mengakui harga minyak mentah sering kali bersifat fluktuatif, namun di Indonesia harganya masih cenderung tinggi. Menurut harga rata-rata ICP per Juli 2022 sebesar USD 106,73 per barel, atau lebih tinggi 24 persen dibandingkan Januari 2022.

2. Tensi Global dan Negara Produsen
Hampir lebih dari 50 persen pasokan minyak dunia berada di Timur Tengah dan berpusat di 5 negara, yakni Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Irak, Kuwait, dan Qatar. Negara-negara tersebut memiliki tensi geopolitik yang tinggi sehingga dikhawatirkan dapat mengurangi suplai minyak. 

3. Bengkaknya Anggaran Subsidi
Naiknya harga BBM tidak terlepas juga dari faktor internal, salah satunya membengkaknya anggaran subsidi BBM dan kompensasi energi hingga Rp 502 triliun tahun ini.

Direktur Riset Institute for Development of Economics and Finance atau Indef Berly Martawardaya mengatakan seharusnya anggaran tersebut bisa diminimalisasi dan dioptimalkan untuk pembangunan di bidang lain seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.

Tags