Penonton MotoGP Mandalika Tak Perlu Tes PCR Ataupun Antigen

Penonton MotoGP Mandalika Tak Perlu Tes PCR Ataupun Antigen

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan penonton MotoGP Mandalika tidak perlu melakukan tes PCR maupun antigen. Penonton, baik dari dalam negeri maupun luar negeri hanya diwajibkan sudah melengkapi vaksinasi COVID-19, setidaknya sudah divaksin hingga dosis kedua. “Tadi sudah mendapatkan arahan Bapak Presiden dengan dosis kedua di NTB yang sudah di level 70 persen, maka untuk penonton di di Mandalika MotoGP yang sudah 2 kali vaksinasi tidak perlu dites baik PCR maupun antigen lagi,” kata Airlangga saat Konferensi Pers PPKM secara daring, Senin (7/3/2022).

Airlangga mengatakan status PPKM provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) saat ini berada pada level 1. Ia pun mengklaim NTB aman dari COVID-19 dan siap menggelar balapan MotoGP.
“Secara keseluruhan dosis pertama sudah 95,2 persen, dosis ke dua sudah 76 persen dan NTB ada di level 1," jelasnya. Helatan MotoGP 2022 di Mandalika akan berlangsung pada 18 hingga 20 Maret 2022 atau sekira dua pekan lagi. Menurut Airlangga berbagai persiapan sudah hampir selesai dilakukan, termasuk permasalahan penjualan tiket yang pekan lalu bermasalah karena baru terjual 20 ribu tiket. Airlangga kini mengklaim tiket MotoGP Mandalika terutama pada hari pertandingan sudah terjual habis. “Terkait persiapan Motogp sudah dipersiapkan secara kesiapan teknis ada pengaspalan ulang dan kapasitas penonton adalah 60 ribu. Seluruh tiket sudah sold out terutama di hari pertandingan atau race day,” katanya. Sebelumnya, pada pekan lalu pemerintah menargetkan 63 ribu tiket terjual, namun pemerintah daerah NTB mengeluhkan bahwa tiket baru terjual 20 ribu. Pada pekan lalu Pemda NTB sempat menginstruksikan PNS sampai Polri untuk membeli tiket Motogp Mandalika. Namun, tak lama berselang pada Minggu (6/3/2022) Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengklaim 60 ribu tiket Motogp Mandalika sudah terjual habis. Namun bila ditelusuri lebih dalam permasalahan tak lakunya tiket Motogp mandalika bukan tanpa alasan. Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan, ketersediaan hotel di NTB dinilai tidak memadai. NTB hanya memiliki jumlah kamar yang terbatas. Secara rinci ia menjelaskan, jumlah hotel di NTB adalah 1.970 dengan katagori 146 hotel bintang, sementara 1.208 itu hotel melati. “Total jumlah kamar itu yang jelas 21.296 ya. Sekarang jadi masalah karena penonton Motogp 60 ribu dan kebutuhan kamar sampai 50 ribu, sementara jumlah kamar 20 ribuan,” kata Maulana saat dihubungi reporter Tirto, Senin (7/3/20220).


Reporter: Selfie Miftahul Jannah

Penulis: Selfie Miftahul Jannah

Editor: Bayu Septianto
 

Tags